Bali, Indonesia – 28 November 2025, tiga organisasi perlindungan hewan di Indonesia Animals Don’t Speak Human (ADSH), Act for Farmed Animals (AFFA), dan Animal Friends Jogja (AFJ) melakukan aksi penyerahan paket simbolis berupa kandang ayam petelur kepada manajemen Radisson Blu Uluwatu, Bali. Aksi ini menjadi pengingat bagi Radisson Hotel Group bahwa komitmen global mereka untuk beralih ke telur bebas sangkar (cage-free eggs) pada 2025 tidak boleh berhenti sebagai janji. Hingga kini, belum ada progres yang benar-benar terlihat. Melalui langkah simbolis namun strategis ini, koalisi mendesak Radisson untuk segera mengumumkan rencana transisi yang jelas, terukur, serta dapat diakses oleh konsumen dan pemangku kepentingan.
Saat ditemui di Radisson Blu Resort Uluwatu, Ibu Ayu, selaku Jr. Supervisor GSA menerima paket simbolis dan menyampaikan bahwa belum mendapatkan informasi terkait pemenuhan komitmen transisi global Radisson Hotel Group yang sejak 2019 telah diumumkan ke publik.
Radisson sebelumnya menyatakan bahwa seluruh jaringan hotel mereka akan meninggalkan praktik penggunaan telur dari sistem kandang baterai (battery cages) pada 2025. Namun belum ada laporan yang signifikan tentang komitmen transisi tersebut. Ketidakjelasan atas progress tersebut menimbulkan keraguan publik terhadap komitmen Radisson, terutama mengingat skala perusahaan yang menggunakan sekitar 61 juta telur setiap tahun di berbagai lini bisnisnya.
“Ketika sebuah perusahaan sebesar Radisson menikmati keuntungan dari nama globalnya, publik berharap tanggung jawab yang sama besarnya. Konsumen tidak ingin dibujuk dengan komitmen kosong. Radisson harus menunjukkan rencana konkret demi kesejahteraan hewan dan integritas mereka sendiri. Namun hingga kini, sebagai jaringan perhotelan internasional, Radisson justru tertinggal jauh dalam pemenuhan komitmen bebas sangkar, dengan progres yang terus tersendat” ujar Elly Mangunsong, Direktur Program Advokasi Kesejahteraan Hewan yang Diternakkan AFJ.
Dalam sistem kandang baterai, ayam petelur dikurung seumur hidup dengan ruang gerak tidak lebih dari selembar kertas A4. Pengurungan ekstrem ini membuat mereka tidak bisa melakukan perilaku alaminya seperti mengepakkan sayap, bertengger, mandi debu, mencari makanan, dan bersarang. Beralih ke sistem bebas sangkar bukan hanya langkah etis, tetapi juga menjadi standar yang semakin diharapkan dalam rantai pasok global perhotelan dan makanan.
Radisson secara rutin memublikasikan laporan tahunan “Responsible Business” sebagai bentuk transparansi atas komitmen bebas sangkar mereka, namun data yang disampaikan justru menunjukkan perkembangan yang tidak konsisten. Dalam laporan tahun 2022, Radisson melaporkan bahwa 38% hotel mereka di wilayah Asia Pasifik telah menggunakan telur bebas sangkar. Setahun setelahnya, laporan 2023 mencatat bahwa ada 41 properti di Asia Pasifik yang sudah beralih ke sistem tersebut. Namun pada laporan 2024, angka itu justru menjadi hanya 22% hotel, sebuah kemunduran signifikan yang menimbulkan pertanyaan besar mengenai efektivitas dan keseriusan roadmap transisi yang selama ini mereka sampaikan.
“Radisson tak bisa lagi bersembunyi di balik komitmen global yang hanya berupa janji. Publik menuntut transparansi dan tindakan nyata. Dengan skala bisnisnya, Radisson punya tanggung jawab untuk segera menunjukkan rencana transisi yang jelas dan terukur. Setiap penundaan berarti ribuan ayam terus menderita. Jika ingin menjaga integritasnya sebagai jaringan perhotelan internasional, Radisson harus berhenti menunda dan bertindak sekarang,” tambah Fiolita Berandhini Saichu, Direktur sekaligus Pendiri ADSH.
Koalisi menilai bahwa Radisson memiliki tanggung jawab moral dan operasional yang besar, mengingat keberadaan mereka di lebih dari 1.100 lokasi di 100 negara. Dengan skala global tersebut, implementasi komitmen bebas sangkar akan berdampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan ratusan ribu ayam dalam rantai pasokan mereka. Karena itu, publik dan konsumen berhak mengetahui sejauh mana progres yang sebenarnya telah dicapai perusahaan.
Dengan kehadiran Radisson di Indonesia, koalisi ADSH, AFFA, dan AFJ bekerja bersama Open Wing Alliance untuk meningkatkan kesadaran publik dan menuntut akuntabilitas dari Radisson Hotel Group.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kampanye ini serta bagaimana Anda dapat berkontribusi dalam mendorong perubahan, silakan kunjungi tautan petisi di https://bit.ly/DorongRadissonHotel. Sementara itu, informasi lengkap tentang Open Wing Alliance dan upaya globalnya dalam memperjuangkan sistem bebas sangkar dapat diakses melalui OpenWingAlliance.org.





