Monday 23 June 2025

MPASI Berbasis Nabati: Pilihan Anti-Mainstream untuk Si Kecil

Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) adalah langkah krusial dalam mendukung tumbuh kembang bayi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sangat menganjurkan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan. Setelah periode ini, bayi membutuhkan tambahan energi dan nutrisi yang tidak lagi bisa dipenuhi hanya dari ASI. Di sinilah MPASI berperan penting, berfungsi sebagai pelengkap, bukan pengganti ASI. 

Namun, belakangan ini ada pendekatan yang cukup menarik perhatian, yaitu MPASI berbasis nabati. Pilihan ini sering disebut “anti-mainstream” karena tidak mengikuti kebiasaan umum yang seringkali langsung memperkenalkan protein hewani di awal masa MPASI. 

Kapan Waktu yang Tepat untuk MPASI? 

MPASI idealnya dimulai saat bayi berusia enam bulan. Mengapa? Karena di usia ini, kebutuhan nutrisi si kecil meningkat pesat dan tidak bisa lagi dipenuhi hanya dari ASI. Meskipun begitu, ASI tetap menjadi sumber nutrisi utama hingga bayi berusia dua tahun atau bahkan lebih. 

Penting untuk memperhatikan waktu pemberian MPASI. Ada dua kondisi yang perlu diwaspadai: 

  • MPASI Terlalu Dini (Sebelum 6 Bulan): Pemberian MPASI terlalu cepat bisa meningkatkan risiko bayi mengalami obesitas, infeksi saluran cerna, atau alergi. Ini karena sistem pencernaan bayi belum sepenuhnya siap. 
  • MPASI Terlambat (Setelah 7 Bulan): Sebaliknya, MPASI yang diberikan terlalu lambat berpotensi menyebabkan bayi kekurangan gizi, daya tahan tubuh melemah, dan gangguan pertumbuhan. 

 

Kenapa Ada Orang Tua yang Menunda MPASI? 

Meskipun panduan MPASI sudah jelas, ternyata ada juga lho orang tua yang memilih untuk menunda pemberian makanan padat pada bayinya. Fenomena ini sering kali ditemukan pada orang tua dengan pendidikan tinggi atau latar belakang ekonomi yang mapan. Mereka merasa memiliki cukup informasi untuk mengambil keputusan yang berbeda dari kebanyakan. 

Selain itu, alasan lain yang sering muncul adalah jika si kecil adalah anak kedua atau seterusnya. Orang tua merasa lebih berpengalaman dan percaya diri dalam mengelola pola makan anaknya. Beberapa orang tua yang menganut pola makan nabati juga ingin menerapkan gaya hidup yang sama pada buah hati mereka sejak dini. 

Seperti kisah yang diceritakan oleh dr. Arie, seorang dokter anak. Beliau pernah menangani bayi yang baru mulai MPASI mendekati usia sembilan bulan. Meski tergolong telat, bayi tersebut tumbuh sehat karena rutin diperiksa dan dipantau perkembangan fisiknya. Ini menunjukkan bahwa setiap keputusan tentang MPASI perlu diiringi dengan pemantauan ketat, bukan hanya sekadar ikut-ikutan tren. 

Kenapa Pilih MPASI Nabati untuk Si Kecil?

dr. Arie Purwana, Sp.A, Subsp.End., seorang dokter anak, punya pandangan menarik soal MPASI. Beliau tidak merekomendasikan pemberian protein hewani untuk bayi di bawah usia satu tahun. Alasan utamanya sederhana: sistem pencernaan bayi belum sepenuhnya matang.

Penelitian juga menunjukkan bahwa jenis makanan yang dikonsumsi bayi memengaruhi dua hal penting dalam tubuhnya: 

  • Saluran Cerna dan Otak: Pasangan Erat Si Kecil! Apa yang bayi makan bisa langsung memberikan sinyal ke otaknya. Ya, sistem pencernaan dan otak itu punya hubungan yang sangat erat! Jadi, pola makan bayi sejak dini akan memengaruhi perkembangan mental dan emosionalnya. 
  • Rahasia Mikrobiota Usus: Kunci Daya Tahan Tubuh Anak! Mikrobiota adalah kumpulan bakteri baik yang hidup di usus kita. Nah, makanan berbasis nabati terbukti memperkaya jenis dan jumlah mikrobiota sehat ini. Ibaratnya, pola makan nabati seperti memberikan “pupuk” bagi bakteri baik tersebut. Ini penting banget untuk memperkuat daya tahan tubuh serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara keseluruhan. 

MPASI Nabati: Tetap Aman dengan Pemantauan Rutin! 

Memilih pendekatan MPASI nabati tentu butuh komitmen dan pemantauan yang konsisten. Orang tua sangat dianjurkan untuk rutin memeriksakan tumbuh kembang anak, bukan cuma saat sakit saja. Setidaknya enam bulan sekali, periksa berat badan, tinggi badan, dan kecukupan gizi si kecil. Ini penting supaya Anda tahu apakah pendekatan MPASI nabati yang dijalankan sudah sesuai dan memenuhi kebutuhan gizi anak. 

Pendekatan ini mungkin tidak lazim, tapi dengan informasi yang tepat dan pemantauan yang rutin, MPASI nabati bisa jadi pilihan sehat dan bijaksana. Ingat, tidak semua anak butuh pendekatan yang sama. Setiap keputusan orang tua harus selalu mengutamakan kebutuhan dan kesejahteraan anak. 

Penasaran dengan informasi lengkap seputar MPASI Anti-Mainstream dan tips lainnya? Langsung aja kunjungi Reel Instagram ini untuk pembahasan lebih dalam! 

Bagaimana menurut Anda, apakah MPASI nabati menarik untuk dicoba bagi si kecil? 

SHARE THIS POST

Diskusi